Garut, adapublik.com,- Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, tekankan pentingnya peningkatan akses keuangan bagi masyarakat desa dalam Rapat Pleno Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) Garut yang digelar di Hotel Mercure, Jalan Guntur, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jum’at (21/3/2025).
Acara ini turut dihadiri oleh Asisten Perekonomiam dan Pembangunan Kabupaten Garut Dedi Mulyadi, Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tasikmalaya, Melati Usman, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Ahmad Fajar Setiawan, Kepala Kantor Pusat Bank Indonesia Jawa Barat, Ahmad Giri Gantoro, dan seluruh anggota TPKAD Garut.
Syakur, menyampaikan rasa bahagianya dapat hadir dalam acara tersebut di hadapan para pemangku kepentingan yang memiliki visi untuk meningkatkan perekonomian Kabupaten Garut. Ia menyoroti pentingnya konsumsi rumah tangga sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
“Salah satu pengeluaran yang mendorong pertumbuhan perekonomian di Indonesia itu adalah konsumsi rumah tangga. Kalau ingin menaikkan pertumbuhan ekonomi, ya tingkatkan belanja keluarga dengan memperbanyak pasar-pasar di daerah dan jangan sampai uang itu diam di balik bantal,” ujar Syakur.
Ia menuturkan bahwa salah satu permasalahan di daerah adalah akses keuangan. Ia mendorong Bank Jawa Barat Banten (Bank BJB) untuk lebih intensif melakukan penetrasi ke pasar, terutama pasar mikro, karena pasar mikro merupakan penggerak perekonomian di Indonesia.
“Tolong bagaimana caranya supaya Bank Jawa Barat Banten yang notabene merupakan milik Pemerintah Garut dan masyarakat Jawa Barat harus lebih intensif melakukan penetrasi ke pasar terutama pasar-pasar mikro karena itu sebenarnya menjadi penggerak perekonomian di Indonesia,” tegasnya.
Ia berharap, adanya upaya konkret, jelas, komprehensif, dan terarah untuk meningkatkan aksesibilitas keuangan bagi masyarakat di pedesaan.
Sementara itu perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tasikmalaya, Melati Usman, menyampaikan bahwa kehadiran para pemangku kepentingan dalam rapat pleno ini merupakan bukti nyata komitmen bersama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan.
Ia menjelaskan bahwa Kabupaten Garut memiliki potensi ekonomi yang signifikan. Pada tahun 2023, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai 7,23 triliun rupiah dengan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 4,9% pada tahun 2022/2023. Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menjadi kontributor utama dengan menyumbang 31,13% terhadap PDRB, diikuti oleh sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, serta sektor industri pengolahan.
Meskipun demikian, ia mengakui adanya tantangan. Pada tahun 2022, Kabupaten Garut menempati peringkat ke-16 dalam laju pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat dengan pertumbuhan sekitar 5,08%, sedikit di bawah rata-rata provinsi yang mencapai 5,45%. Namun, ia mencatat keberhasilan penurunan angka kemiskinan pada tahun 2022, meskipun upaya penanggulangan kemiskinan perlu terus ditingkatkan.
Berdasarkan survei OJK bersama BPS pada tahun 2024, indeks literasi keuangan nasional berada di angka 65,43%, sedangkan inklusi keuangan berada di angka 75,02%. Ia menyoroti adanya kesenjangan (GAP) antara literasi dan inklusi keuangan, yang menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia sudah mengakses produk keuangan, tetapi mungkin kurang memahami produk-produk tersebut.
Ia berharap, berharap TPAKD dapat memainkan peran penting sebagai platform kolaborasi antara pemerintah daerah, otoritas keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mempercepat akses keuangan bagi masyarakat, terutama di sektor-sektor kunci seperti pertanian dan UMKM.
“Dengan meningkatkan literasi keuangan dan akses terhadap layanan perbankan, kami harapkan masyarakat dapat berdaya untuk memanfaatkan peluang ekonomi yang ada dan tentunya kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi di daerah terjadi,” pungkasnya.(*wahyu)